dylla lalat

MELUKIS KEGELISAHAN LEWAT SASTRA MEMBUSUR RUHANI MELALUI PENA

SAJAK BUAT MITHA

Bima/13/05/2002

SAJAK BUAT MITHA I

meski telah kukalungi kau dengan ayat-ayat suci
disini hari tetap saja tak mampu membunuh cemburu
pada siapa ia akan ditaburkan ?
jejak masih membaca kegaiban
kendati kau pernah mengunci
agar di rumah itu tidak ada lagi yang
mesti dipertentangkan
“ ilalang memang jahat, “ katamu
“ iya, tapi bukankah ia akan selalu tumbuh
mengotori rumah kita, “ kataku sembari mengajakmu
menata rencana tentang kerinduan akhir


Sape/25/05/02

SAJAK BUAT MITHA II

Di atas bus dalam perjalanan pulang
tak akan pernah aku pahami
kalau saja percakapan kita
mendulang kabut tengah hari
sebab, meski tak cukup kuat landasan
perjalanan untuk mementalkan
rimba gelap itu

kita akan tetap sanggupi
menyalakan lampu-lampu
karena, kutahu gerimis subuh nanti
akan lekas kita jamu dengan syahadat
sebagai kado perjumpaan


mitha, kita tak hendak dibusur
gelap ditengah jalan
kendati isyarat kabut memahat di kaca jendela


Bima/19/06/02

SAJAK BUAT MITHA III


-:selamat ulang tahun

komedi romawi tentang pujangga yang ajaib
belum lama kutanggalkan
dari puncak misteri,
kendati badai di pematang usia merajut buih


penjelajahan dari katedral
sekedar membunuh kejemuan
belum mampu menjawab,- akankah langit lekas
bertobat dan bersujud ?


kegaiban masih paripurna,adinda
sedangkan sebuah situs kelanggengan
tetap kumaknai bahwa jalan ini memang
masih misteri


Bima/06/09/02


0 komentar:

Posting Komentar